Yuk Ketahui 15 Desain Arsitektur Rumah Terpopuler Sepanjang Masa dan Sejarahnya

Wiki Article

Saat menjelajahi kota-kota besar di Indonesia, terlebih di daerah kota tua, rumah kolonial menjadi ikon mutlak yang menceritakan peristiwa dan warisan peninggalan Belanda.

Sejarah, seni, desain dan arsitektur merupakan satu kesatuan dan tidak sanggup terlepaskan.

Lalu waktu berganti ke kawasan Tangerang, begitu banyak tempat tinggal moderen dan tempat tinggal minimalis yang dijadikan gaya perumahan cluster.

Beda lagi, jika kita beranjak ke kawasan Jakarta Utara, tempat tinggal bergaya Mediteranian kerap jadi style arsitektur tempat tinggal yang digemari dan muncul seragam dengan pertokoannya.

Begitu banyak istilah arsitektur rumah, seperti desain rumah minimalis modern, skandinavian, industrial, tropis modern, dan masih banyak lagi.

Istilah ini seringkali kami baca atau dengar berdengung di sarana massa untuk menunjuk sebuah bangunan yang diakui menerapkan jenis atau tren arsitektur/interior jaman kini.
Tujuannya sehingga dapat beroleh kesan rumah atau bangunan yang dirancang dengan jenis baru, modern dan berselera kekinian.

Sayangnya, tidak banyak masyarakat yang sadar bahwa sebutan itu artinya terlalu jauh berasal dari khasanah arsitektur dan desain interior.

Banyak terhitung masyarakat awam yang menyangka bahwa tipe minimalis modern itu baru lahir sepuluh tahun terakhir. Bila dicermati oleh kalangan yang lebih paham, ternyata bukan model minimalis lebih-lebih modern.

Tapi terkadang tersedia American Classic, Art Deco dan lebih-lebih menyelip sentuhan aliran lain.

Melalui artikel ini, kita merangkum macam-macam arsitektur tempat tinggal yang tak lekang oleh selagi dan terlalu populer sampai masa kini. Terdapat termasuk sejarah berkenaan tiap tiap type tempat tinggal sehingga Anda mampu tahu perjalanan model desain tersebut.

1. Rumah Minimalis yang Sudah ada Sejak Tahun 1980

Ciri khas tempat tinggal minimalis adalah gunakan dak beton, mengikuti wujud basic (berbentuk kotak), polos atau tanpa ornamen, dan gunakan maksimal dua gabungan material.
Teorinya rumah minimalis pakai cat dinding berwarna monokrom. Menyoal sebutan minimalis memang lebih banyak dipengaruhi paham aliran Zen dari Jepang.

Arsitek Amerika Frank Lloyd Wright mengadaptasi lebih dari satu hal yang Zen layaknya pintu rubah dari desain rumah-rumah tradisional Jepang melalui karya rumahnya th. 1930-an.
Konsep arsitektur rumah minimalis sesudah itu bergerak perkembangannya terhadap akhir 1980an di London dan New York.
Sejalan dengan yang berlangsung terhadap perkembangan industri fashion yang “lelah” bersama segala atribut maksimalis pada masa sebelumnya di th. 1980an: big hair, big makeup, big prints, big shoulder dan seluruh perihal yang diperbesar.

Pada arsitektur minimalis umumnya 'membuang' segala perihal menjadi suatu hal supaya mencapai esensi nilai kesederhanaan, namun mempunyai nilai memiliki kwalitas terlampau tinggi.

Detailnya yang rapi, presisi, jujur dan tidak mengada-ada sampai keluar terhadap semua bagian bangunan dan ruang.

2. Rumah Modern yang Hadir di Seluruh Dunia

Desain rumah moderen sering disandingkan bersama dengan rumah minimalis. Meskipun bisa dibenarkan, tapi ada perbedaan yang drastis untuk memisahkan pada dua desain tersebut.

Rumah modern punyai bentuk atap segitiga, sedang rumah minimalis persis dengan atap dak beton (atap rata).

Rumah modern punyai sumber pencahayaan yang baik dengan aplikasi jendela besar. Untuk tempat tinggal modern, hadirkan jendela atau bukaan yang lumayan di rumah Anda, agar sirkulasi udara dapat mengalir bersama dengan baik.

Pastikan arah mata angin rumah Anda. Hindari letakkan jendela di dinding yang menghadap arah barat, sebab rumah dapat merasa panas.

Mengacu dari buku “Simon and Schuters's Pocket Guide to Architecture” (1986) oleh Patrick Nuttgens, sejumlah arsitek besar di Eropa pernah mengadakan pertemuan di tahun 1928 didalam Congres Internationaux d'Architecture Moderne (CIAM).
Menetapkan bahwa kesepakatan ciri khas arsitektur moderen ditandai oleh tiadanya ornamentasi atau hiasan, struktur atap yang rata, dominasi garis-garis persegi panjang, dinding putih dan keberadaan jendela yang besar-besar.

3. Rumah Modern Tropis yang sesuai untuk Indonesia

Negara Indonesia yang menjuntai di garis Khatulistiwa membawa dampak negara kepulauan ini mempunyai iklim tropis yang hangat.
Berbeda bersama negara-negara yang berada di utara maupun selatan garis Khatulistiwa bersama dengan iklim empat musim, negara dengan iklim tropis hanya punya dua musim utama yakni penghujan dan kemarau.

Oleh sebab itu, sejak zaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia bahkan telah merancang rumah-rumah tradisional yang cocok bersama dengan iklim tropis tersebut.

Iklim tropis memiliki beberapa cii-ciri spesifik layaknya curah hujan yang lebat, suhu rata-rata sepanjang tahun yang hangat, dan kelembaban yang tinggi.

Hingga kini, rumah bersama desain tropis tetap jadi tren yang layak diaplikasikan di Indonesia. Ada sedikit tidak benar kaprah yang menyebut andaikata desain tropis mirip dengan rumah berdesain modern dan minimalis.

Namun, sesungguhnya tersedia lima hal yang patut diperhatikan mengenai tempat tinggal moderen tropis jika Anda menginginkan membuat tempat tinggal bersama dengan desain tropis yang tepat.

4. Arsitektur Rumah Klasik yang Tak Lepas berasal dari Unsur Detail

Definisi jenis klasik sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dari pembagian zaman dan pergerakan kesenian Eropa.

Kedua segi inilah yang menjadi landasan wujud bangunan dan juga interior terhadap jaman itu. Yunani dan Romawi kuno bersama peninggalan bangunan kokoh tinggi berpilar.

Pada abad pertengahan terdapat era Gothic, bersama dengan pembawaan bangunan memanfaatkan batu bata serta ciri teliti lancip membentuk arah panah. Lukisan dalam wujud fresco dan panel pada interior juga merasa muncul terhadap jaman ini.

Zaman pembaharuan, Renaissance, mengubah tatanan kultur Eropa yang diawali berasal dari kebangkitan agama Kristiani yang terpecah. Pada masa ini dikenal pergerakan Baroque yang ditandai bersama perkembangan seni yang lebih dinamis mengikuti ekspresi emosi.

Diikuti jaman Rococo, sementara karya seni dan arsitektur makin berwarna, penuh dengan hiasan yang terkesan playful. Selain berdasarkan era, perbedaan asal negara merupakan hal krusial lainnya di dalam membedakan ragam aliran klasik. Berdasarkan perkembangan penerapannya, pembagian ini yang sekarang lazim dipakai.

5. Gaya Rumah Klasik Kolonial

Arsitektur kolonial di Indonesia adalah arsitektur Eropa Barat dari Belanda yang dibawa ke Indonesia bersama dengan misi kolonialisme namun selanjutnya berkembang setelah melihat budaya dan iklim disini. Arsitektur ini punyai efek besar dan sering menjadi mind set baru bagi penduduk Indonesia era itu.

Langgam dari negara Belanda ini diyakini jadi akar berasal dari arsitektur modern di Indonesia. Hampir di semua negara bekas jajahan negara-negara Eropa, gaya kolonial keluar dan berkembang.

Walau langgam dan detailnya tidak sama di setiap negara, seluruhnya membawa komitmen yang sama, yakni adaptasi style arsitektur dan interior Eropa yang kental bercampur bersama dengan budaya negara jajahan.

Di Indonesia sendiri bangunan kolonial tetap mampu dijumpai, andaikata di kawasan Menteng, Jakarta, Semarang, Bandung, Medan, bermacam museum serta Istana Negara.

Serapan type Eropa, efek berasal dari Belanda maupun Inggris keluar dari wujud bangunan layaknya penggunaan pilar dan detil kusen jendela, meski lantai, dinding serta ornamen dinding dibikin cocok adaptasi iklim dan material asal Indonesia.

Furnitur klasik Eropa bersanding dengan hiasan asli Nusantara maupun Oriental jadi ciri khas interior style kolonial.

6. Rumah Klasik Italia

Bentuk luar bangunan terlihat lebih sederhana dibanding type klasik Prancis. Sistine Chapel di Vatican dan Palazzo Farnese di Roma merupakan contoh representasi bangunan klasik Italia. Di dalamnya, hampir seluruh dinding penuh bersama dengan lukisan yang disebut fresco.

Langit-langit yang membentuk kubah atau vault tidak jadi ciri semata, tapi struktur tersebut termasuk menjadikan bangunan lebih aman. Warna bold seperti merah, hijau dan sentuhan emas menjadi warna khas gaya interior klasik Italia.

Lantai kebanyakan berasal dari bahan marmer atau kayu, membentuk motif yang repetitif maupun mosaik, namun dekorasi dinding berwujud cornice yang berlapis-lapis.

7. American Classic

Sama layaknya peristiwa negara ini, model klasik Amerika terlalu tergoda oleh pergerakan seni dan arsitektur negara-negara Eropa. Bahkan pengaruh Inggris dan Prancis masih nampak kental pada wujud furnitur dan hiasan.

Selain itu, tersedia termasuk type lain yaitu traditional country yang terkait dekat dan juga kini terhitung jadi bercampur. Secara total tipe klasik Amerika tergolong lebih ringan dan berkesan homey. Pengaturan interior disesuaikan dengan keperluan dan kenyamanan.

Warna natural seperti krem, cokelat dan putih, termasuk ditemui sentuhan warna-warna muda. Cornice dibikin lebih simpel serta wallpaper yang dipakai berwarna cerah bersama motif condong polos.

Ornamen interior didominasi bersama material kayu. Gaya Amerika ini menampilkan suasana elegan tapi selalu keluar kasual karena minim detail-detail kompleks.

Permainan profil bersama bentuk yang tak terlampau rumit juga menjadi andalan desain tersebut. Lis plafon atau cornice misalnya; diaplikasikan sebagai hiasan horizontal yang menandai elemen bangunan, jika pada tiang, dinding, atau kusen jendela dan pintu.

8. Rumah Klasik bergaya Prancis

Menyebut style klasik Prancis, khalayak umumnya segera terbayang istana Versailles. Kemegahan istana ini sesungguhnya udah sering menjadi inspirasi. Bentuk luar bangunan klasik Prancis cenderung dekoratif, menjadi berasal dari atap berwarna maupun jendela besar berornamen.

Biru, emas dan putih jadi warna yang mendominasi terhadap eksterior maupun interior. Penggunaan panel membingkai dinding yang terkadang dikompilasi bersama wallpaper.

Ciri khas lain adalah Chandelier kristal yang menjuntai dari langit-langit serta furniturnya seperti armchair, kabinet serta meja berkontur gelombang bersama detail ukiran cantik.

9. Rumah Kontemporer

Definisi kata kontemporer adalah era kini atau era sekarang, jadi tempat tinggal bersama dengan desain kontemporer pasti akan berubah dari jaman ke masa. Rumah kontemporer di tahun 2000 awal pasti akan berbeda dengan desain rumah kontemporer di tahun 2020 mendatang.

Jadi desain rumah kontemporer akan selalu mengikuti pertumbuhan dan tren desain di jaman itu. Rumah kontemporer sering disamakan dengan rumah modern, tetapi sebenarnya secara sejarah itu bukanlah perihal yang tepat.

Desain kontemporer adalah model desain atau arsitektur yang terkenal di abad ke-21. Mengutip dari interiordesign.id, model ini dimulai sebagai penggabungan berbagai gaya, secara bertahap desain kontemporer mengembangkan eksklusivitasnya sendiri.
Desain kontemporer tidak saja meminjam beberapa elemen dan unsur berasal dari modernisme atau model modern, tetapi juga mengambil sebagian elemen dari art deco, dekonstruktivisme, futuristik dan sebagian tipe interior lainnya.

Desain kontemporer sering terfokus pada desain ramah lingkungan yang irit daya dan memadukan bahan daur ulang. Sudah menjadi hal yang biasa memandang tanaman menghiasi atap bangunan untuk tingkatkan efisiensi daya dan menaikkan kualitas udara luar.

Penggunaan bahan-bahan alami, menghadirkan tanaman hias, dan mencampurkan bangunan bersama dengan lingkungan alami adalah ciri khas berasal dari rumah kontemporer.

10. Rumah Art Deco

Langgam Art Deco mampu disebut sebagai periode arsitektur yang unik, yakni berlangsung antara dua Perang Dunia, pada th. 1920 sampai 1939.

Periode setelah itu, yakni kurang lebih tahun 1950-an masih ada karya arsitektur bernafaskan Art Deco, namun hanya merupakan sambungan dari jenis tahun-tahun sebelumnya.

Pada dasarnya Art Deco sendiri lahir karena terdapatnya gerakan modernisme, yaitu tuntutan estetika menuju bentuk sederhana, membiarkan diri berasal dari arsitektur klasik.

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

Brooke Aitken Design / hometolove
Karakter yang paling utama adalah bentuk geometris murni dan kesederhanaan. Kita mengenal langgam Art Deco di dalam empat klasifikasi, yakni floral deco, streamline deco, zigzag deco, dan neo-classical deco.

Di Indonesia hanya diaplikasikan dua langgam pertama, yakni floral deco dan streamline deco, dan jarang sekali ditemukan klasifikasi ketiga dan keempat.

Di Asia sendiri hanya tersedia tiga kota yang punyai koleksi bangunan bersama langgam arsitektur Art Deco yang signifikan, yaitu Shanghai, Bombay, dan Bandung, tak sekedar kota-kota di dunia yang populer dengan Art Deco-nya layaknya Miami.

11. Arsitektur Rumah Bergaya Skandinavia

Desain Scandinavian atau Skandinavia masih jadi pilihan tipe dalam mendandani interior tempat tinggal sampai pas ini. Gaya Skandinavia yang populer dengan kondisi serba putih dengan pilihan furnitur kayu berwarna terang.

Image terang, luas, dan bersih membawa dampak style interior ala Skandinavia ini amat digemari lebih-lebih oleh keluarga-keluarga muda.

Meski nampak simple dan ringan, ternyata menciptakan tipe Skandinavia wajib banyak penyesuaian kondisi yang dibutuhkan untuk menangani perbedaan desain berasal dari negara kita, Indonesia, sebagai negara tropis bersama negara-negara Skandinavia yang berada di bagian utara Benua Eropa ini.

12. Rumah Penuh Warna Bergaya Bohemian

Bohémien adalah istilah umum untuk populasi Romani atau "Gipsi" di Prancis. Tertulis terhadap buku 'My Big Fat Gypsy Wedding', konon Gipsi berasal dari India, tiba di Eropa kira-kira abad ke-13. Mungkin ini menyebutkan efek besar India dan Maroko terhadap type desain bohemian.

Gaya hidup dan cara mengenakan pakaian para Gipsi menambahkan ide tersendiri untuk model desain rumah Bohemian, yakni santai, memakai warna basic netral selanjutnya dibubuhi warna-warni yang cerah, serta menghadirkan banyak pola-pola yang personal.

Ciri khas yang paling keluar berasal dari desain bohemian adalah kaya akan warna-warni, juntaian kain-kain bertampilan mewah, cermat yang memukau, sentuhan pada emas dan kristal.

Dekorasi dan aksesoris interior adalah kunci utama didalam perancangan desain bohemian demi personalisasi diri, layaknya lukisan dan patung.

13. Rumah Etnik Jawa yang Berkolaborasi bersama dengan Budaya Lain

Mengutip dari buku ”Esensi Arsitektur Jawa,” didalam Arsitek dan Arsitektur Indonesia Menyongsong Masa Depan (Ed: Prof. Ir. Eko Budiharjo, Msc): Secara standing sosial, tempat tinggal merupakan lambang identitas pemiliknya berdasarkan terhadap proses stratifikasi penduduk Jawa.

Dalam proses pertumbuhan selanjutnya, terbagi atas lima bentuk basic bangunan, yakni panggang pe, kampung, limasan dan joglo, dan juga bangunan tertentu untuk beribadah yang berbentuk tajug.

Menurut Jasin Tedjasukmana, selaku principal KIAT Architect yang kerap menerapkan arsitektur Jawa di dalam perancangannya, arsitektur Jawa lebih berkembang dibanding arsitektur Nusantara lainnya.

Hal berikut disebabkan dikarenakan kerajaannya lebih besar dan miliki efek bersama dengan dunia luar yaitu dunia Barat. Arsitektur Jawa sudah miliki poros desain yang menyadari sejak dulu. Peletakan massanya pun tertib dengan rapi dan jelas; mana yang utama, pelengkap, dan tempat private.

Konfigurasi ruang atau bagian-bagian rumah orang Jawa di desa membentuk tatanan tiga bagian linier belakang. Bagian depan pendopo, di sedang peringgitan dan yang paling belakang, dan terdalam adalah dalem.

Gebyok adalah tidak benar satu elemen interior khas Jawa berwujud partisi yang pada umumnya terbuat dari bahan kayu jati. Partisi ini banyak dipergunakan sebagai pembatas antara ruang seperti ruang tamu atau ruang keluarga dengan kamar-kamar di rumah adat.

Namun di dunia modern ini, gebrok banyak digunakan sebagai elemen dekorasi khas Jawa yang dapat di tempatkan dimana pun.

14. Arsitektur Rumah Tradisional Bali

Asta Kosala Kosali adalah sebuah anjuran di dalam merancang tempat tinggal Bali yang berisikan tata cara, tata letak, dan tata bangunan.
Tak cuma tempat tinggal, namun terhitung tata letak bangunan tempat suci yang ada di Bali. Asta Kosala Kosali dibuat bersama landasan Filosofis, Etis, dan Ritual serta anatomi tubuh sang pemilik rumah.

Pengukurannya pun tidak mengacu terhadap standar ukuran seperti terhadap umumnya (ukuran meter), tapi memakai ukuran dari tubuh sang pemilik, jikalau Musti (ukuran atau dimensi untuk ukuran tangan mengepal bersama ibu jari yang menghadap ke atas).

Hasta (ukuran sejengkal jarak tangan manusia dewata dari pergelangan tengah tangan sampai ujung jari sedang yang terbuka), dan Depa (ukuran yang dipakai pada dua bentang tangan yang dilentangkan berasal dari kiri ke kanan).

Mengutip dari Portal Arsitektur, konsep perancangan rumah Bali berpegang kepada mata angin, 9 mata angin (Nawa Sanga). Setiap bangunan itu memiliki area sendiri.

Misalnya dapur kudu ditaruh di area Selatan, sebab terjalin bersama api. Lalu, tempat sembahyang karena berhubungan bersama dengan menyembah maka ditaruh di Timur atau tempat matahari terbit. Yang terakhir, sumur sebagai sumber air mesti diletakkan di Utara dimana Gunung berada.

15. Rumah Bergaya Industrial

Sama layaknya namanya, type desain industrial terinspirasi berasal dari sebuah industri atau pabrik. Dalam sejarah, bangunan industrial pertama kali didirikan terhadap th. 1700 yang benar-benar fokus pada efisiensi dan keselamatan. Pertimbangan paling besar di jaman itu adalah kemampuan bangunan berasal dari api serta biaya material yang murah.

Report this wiki page